Jumat, 13 Desember 2019

Revisi UU KPK Kado Pahit Dari Sang Penguasa | Cerpen Karya Dina Agustina.

Jumat, 13 Desember 2019 - by jurnalis smapa 0






Pada suatu ketika ada sepasang sahabat sedang  membaca majalah di perpustakaan sekolahnya. Mereka berdua bernama Dina dan Denisa. Mereka berdua memang sahabat yang mempunyai hobi yang sama yakni membaca, bahkan setiap hari mereka selalu ke perpustakaan untuk membaca novel, buku pelajaran, majalah, maupun mengerjakan tugas bersama. Nah kebetulan hari itu mereka tidak sengaja menemukan koran yang tergeletak di meja tempat mereka duduk. Mata mereka langsung tertarik pada koran yang keluaran baru dan memang masih baru. Dengan sekejap Dina mengambil koran tersebut, dan ternyata koran tersebut berjudul Revisi UU KPK.

"Waah sepertinya isi korannya bagus tuh Din". Kata Denisa dengan rasa penasarannya itu.

"Iya nih, Den. Berita bagus seperti yang biasa temen-temen bicarakan dikelas". Sahut Dina.

"Menurut pendapatmu gimana, tentang DPR yang seenaknya merubah UU tanpa persetujuan dari rakyat? Seharusnya tugas DPR kan mewakili rakyat atas aspirasi dari rakyat, tapi kenapa RUU ini malah melenceng dari kemauan rakyat? Gak masuk akal banget deh". Dina dengan tegas memberi pendapat.

"Yup, aku sependapat dengan kamu Din. Kan emang DPR nggak pernah ngerti gimana keadaan rakyat yang semakin gak stabil ini, yang kaya makin kaya sedangkan yang miskin makin miskin". Sahut Denisa dengan tegas.

"Dengan seenaknya duduk-duduk santai  sementara rakyat menderita!". Sindir Dina.

"Wajar aja dong, kalau kita kecewa dengan keputusan ini. Bukankah penguatan KPK adalah janji Pak Jokowi? Bukankah ratusan anggota DPR itu harus mewakili aspirasi dari rakyatnya?" Sahut Dina kembali menegaskan.

"Iya Din jangan sampai rakyat ini didzolimi! Karena rakyat adalah pemilik kekuasaan tertinggi di negeri ini dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Itulah prinsip paling mendasar dari demokrasi yang tak boleh satupun orang berani coba-coba menghianati!" Tegas Denisa dengan lantang.

Perdebatan mereka sampai terdengar oleh ibu guru penjaga perpustakaan dan salut kepada mereka yang peduli dengan negara meskipun hanya bisa mengkritik saja.

Bel telah berbunyi, waktu istirahat telah usai, lalu kami kembali ke kelas masing-masing.

Terimakasih thanks for reading
Wish you all the best.

Tags:
About the Author

Write admin description here..

0 coment�rios:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kata Bijak

Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan hanya dengan satu hobi. Setidaknya milikilah tiga macam hobi, satu yang bisa menghasilkan uang, satu lagi yang bisa menjaga kesehatan, dan satu lagi yang bisa membuat kita selalu kreatif #arulight

Cari Blog Ini

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Text Widget