Rabu, 29 April 2020

Keajaiban sedekah | karya Dina Agustina

Rabu, 29 April 2020 - by jurnalis smapa 0



Di suatu desa ada seorang mualaf, mualaf ini orangnya perempuan sudah se-umuraan ibu-ibu, namanya ibu Lastri dulunya dia beragama Kristen dan bisa dikatakan enggak patuh kepada tuhannya lah yaa dulu dia pezina, pencuri dan suka mengisi acara Dj-Dj  di tempat dugem. Dia bisa berpindah ke agama Islam karena dia terobsesi dengan Muslimah yang menutup seluruh badanya dengan kerudung yang besar dan juga  sangat malu kepada laki-laki  dia mengamati Muslimah tersebut dan ternyata Muslimah tersebut juga suka bersedekah menyayangi orang miskin, seketika itu dia memeluk agama Islam. Setelah mengenal agama Islam dia sedikit- dikit berubah mulai menjauhi pekerjaannya sebagai pemain Dj dan menghindari perbuatan keji lainnya hingga beliau rajin sholat serta mengaji. Hingga  pada suatu hari dia mendatangi sebuah pengajian didesanya disana pak ustadz menjelaskan tentang keutamaan bersedekah, sekejap dia merenungkan diri “betapa banyaknya orang yang kelaparan pada saat ini dan belum bisa datang ke pengajian ini “ ucapnya dalam hati. Seketika  semangatnya pun membara untuk bersedekah, perkataan pak ustadz tersebut berhasil menjadikan si ibu ini semangat menggebu-gebu, akan tetapi dibalik semangatnya ini sempat ada kerikil dihatinya yang membuatnya gelisah “mau sedekah? Uang dari mana buat makan sehari hari aja sudah pas- pasan bagaimana mau sedekah?” pikirnya dalam hati. Memang setelah beragama Islam dia lebih memilih bekerja sebagai jual nasi dirumah-Nya dibandingkan dulunya yang suka bekerja sebagai pemain Dj.
Hari-hari pun berlalu semenjak itu bu Lastri  belum memiliki ide untuk bersedekah. Seiring berjalannya waktu ibu Lastri  iseng-iseng nulis di papan ditulisnya “terima jasa sedekah” ditaruhnya didepan rumah. Keesokan harinya  para warga kumpul didepan rumah ibu Lastri, “assalamualaikum bu Lastri....” teriak warga, “waalaikumsalam ada apa yaa” jawab bu Lastri sambil membukakan pintu. “jadi gini bu apa benar ibu Lastri menerima jasa sedekah buat anak gelandangan, nah kebetulan kami ingin menyumbangkan sedikit uang kami buat sedekah ini bu”(sambil menyodorkan uang ke bu Lastri). “oh... iya pak terimakasih saya akan jaga uang ini baik-baik pak buat sedekah anak gelandangan ”jawab bu Lastri. “iya sama-sama bu kami pamit pulang dulu assalamualaikum” para warga pun pamit. Ibu Lastri bernapas lega akhirnya semangatnya untuk bersedekah ini diberi jalan keluar oleh Allah melalui sumbangan uang dari warga. 
Segara bu Lastri mendapat  uang tersebut dibelinya berbagai makanan buah-buahan dan roti. Setelah makanannya sudah jadi, sorennya bu Lastri langsung menemui para gelandangan di dekat jembatan di dekat  kali di desanya . Disana banyak gelandangan mulai dari ibu-ibu tua,  anak-anak kecil dan yang muda pun ada. Dibagikannya makanan tersebut hingga tidak ada yang tersisa. Bu Lastri masih kepikiran darimana mereka makan kalau tidak ada yang memberi makanan. Maka seketika muncul ide di benak bu Lastri, “mereka makan dari mana ya besok? Em gimana kalau aku sedekah setiap hari Jumat? Em ide bagus” ucap Lastri dalam hati. Anehnya minggu-minggu ini dagangannya bu Lastri makin laris belum waktunya sore pun sudah pada habis nasinya, mungkin inilah yang disebut keajaiban sedekah. 
Dihari pagi Jumat yang cerah dengan sinar mentari pagi memberi suasana hangat pada rumah bu Lastri yang pada saat itu antrean panjang sedang menantinya di depan rumah, siapa lagi kalau bukan para gelandangan yang diundang bu Lastri untuk datang ke rumahnya setiap hari Jumat pagi, bu Lastri pun membagikan makanan-makanan ke para gelandangan tersebut. Senyum bahagia terpancar di wajah para gelandangan mereka sangat bahagia walaupun hanya mendapat sebungkus nasi dari bu Lastri.
Dan pada suatu hari ada orang kaya dan pencuri yang menyamar menjadi gelandangan, mereka menyamar karena mereka sering melihat setiap Jumat ada makanan gratis dirumah bu Lastri. Tanpa berfikir lagi mereka bersekongkol untuk menyamar jadi gelandangan. “Em banyak makanan disana kenapa kita harus susah-susah mending jadi gelandangan kan?” bisik si pencuri. “iya tapi jangan sampai ketahuan yaa..” jawab orang kaya. Jumat berganti Jumat mereka berdua menjadi pelanggan nasi bungkus gratis dirumah bu Lastri. Tanpa disadari mereka malah mencuri uang bu Lastri dan itu pun tidak ada yang tahu. Setelah bu Lastri menyadari kalau uangnya hilang ternyata dia sempat melihat kacamata yang tidak asing bagi bu Lastri, ya itu kacamata langganan nasi gratis dirumah bu Lastri, tidak dendam ataupun marah bu Lastri malah memberi uang lagi ke orang yang dicurigai mencuri uangnya bu  Lastri. “mas ini uang buat mas semoga bermanfaat yah” ucap Lastri sambil menyodorkan uang. “eh iya “ jawab si pencuri tanpa rasa terimakasih langsung diambilnya uang tersebut. Si pencuri itu pun merasa puas “yeah memang goblok tuh orang enggak tahu apa uangnya sudah aku curi malah mengasih uang lagi yah memang goblok hahahha” ucap si pencuri dalam hati. Tak mau kalah si orang kaya ini pun iri “bagi dong uangnya”. “nih” balas si pencuri (sambil menaruh uangnya).
Hari berganti hari dan sedekah terus berlanjut, diantrian yang panjang ini bu Lastri tidak menemui 2 pasangan gelandangan yang telah mencuri uangnya, ada salah satu gelandangan tanya kepada bu Lastri “eh bu Lastri... ada apa bu kok sepertinya sedang mencari sesuatu?”. “ah iya dek saya mencari si gelandangan yang biasanya pakek kacamata hitam itu kemana yah sekarang kok nggak pernah berkunjung kerumah saya kok tumben” jelas bu Lastri. “ohh itu iya bu sekarang memang sudah jarang datang ke Komplek kami sepertinya mereka sakit bu, soalnya setahu saya kemarin mereka di puskesmas bu”. “oh iya terimakasih ya atas infonya”. “iya bu sama-sama”. Tanpa memikirkan apapun bu Lastri langsung menuju ke puskesmas. Tiba di puskesmas bu Lastri sekejap memeluk kedua pasangan gelandangan tersebut dengan bendungan air mata yang ingin menetes. Si pencuri itu heran dan menatap bu Lastri dengan pandangan yang sinis “eh bu Lastri ngapain kesini?”tanya si pencuri. “iya saya mencari kalian kok tumben enggak pernah datang untuk antri nasi gratis dirumah saya dan tadi saya dapat kabar kalau kalian sakit” jelas bu Lastri. “deg” si pencuri merasa terharu dengan sikap bu Lastri kepadanya. “apa apaan ini ya Allah kok masih ada seorang yang baik di zaman ini seperti bu Lastri mengapa ia begitu peduli denganku kenapa padahal aku sudah jahat dengannya” lirihnya dalam hati air matanya pun menetes. “oiya saya pamit pulang dulu semoga cepat sembuh yaa assalamualaikum” bu Lastri pun pulang ke rumah. 
Tanpa disadari atas keikhlasan bu Lastri dalam bersedekah membuat si pencuri berubah menjadi baik dan si orang kaya yang pelit itu menjadi orang yang dermawan. Mereka berdua bahkan sering mengadakan acara bagi-bagi sedekah kepada orang miskin, gelandangan, anak yatim piatu. 
Dan pada akhirnya sedekah itu memang membuah menjadi keajaiban bagi bu Lastri mulai dari rezekinya lancar hingga bisa membuat para pencuri dan orang bakhil tersebut sadar. Inilah kuasa Allah yang harus disyukuri bahwasanya  sedekah itu akan berbuah menjadi suatu keajaiban tersendiri dan itu harus dilandasi dengan keikhlasan baik berbuat apapun termasuk sedekah karena doa orang-orang miskin itu mujarab. 


Tags:
About the Author

Write admin description here..

0 coment�rios:

Diberdayakan oleh Blogger.

Kata Bijak

Hidup ini terlalu berharga untuk dihabiskan hanya dengan satu hobi. Setidaknya milikilah tiga macam hobi, satu yang bisa menghasilkan uang, satu lagi yang bisa menjaga kesehatan, dan satu lagi yang bisa membuat kita selalu kreatif #arulight

Cari Blog Ini

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Text Widget