Dulu aku pernah berkirim surat padamu
Dalam kertas penuh embun
Kulayangkan seiring angin menderu
Kupikir dia sampai ke alamatmu
Walau saat itu matahari belum pun bercahaya
Dan bulan pun sangkut di daun kamboja
Kupikir dia sampai padamu
Atau setidaknya aku belajar percaya ia sampai padamu
Surat itu, basah oleh embun yang terkumpul di tepi sungai
Tintanya mungkin agak memudar
Tapi sudah lama kita tahu kau bisa membaca walau tanpa sinar
Sehingga harusnya kini kau paham setiap kabar
Bahwa di balik tirai jendelaku
Aku masih melukis apa yang dulu kau percayakan padaku
Tintanya mungkin agak memudar
Tapi sudah lama kita tahu kau bisa membaca walau tanpa sinar
Sehingga harusnya kini kau paham setiap kabar
Bahwa di balik tirai jendelaku
Aku masih melukis apa yang dulu kau percayakan padaku
Aku telah mengirimkanmu surat itu
Tanpa namaku, tanpa alamatku
Bukankah kau selalu mengenaliku bukan dari apa yang dikenal orang tentangku?
Surat itu harusnya sampai padamu
Sebelum embun mengering di tiap rumput dan daun
Harusnya sudah kau baca surat itu
Bahkan sebelum semua orang bisa melihat dari cahaya lukamu []
Tanpa namaku, tanpa alamatku
Bukankah kau selalu mengenaliku bukan dari apa yang dikenal orang tentangku?
Surat itu harusnya sampai padamu
Sebelum embun mengering di tiap rumput dan daun
Harusnya sudah kau baca surat itu
Bahkan sebelum semua orang bisa melihat dari cahaya lukamu []
0 coment�rios: