Sedayulawas Adakan Lebaran Saat Covid-19 Merajarela | Karya Tsabitah

Ahad 24 Mei 2020 adalah hari yang ditunggu tunggu oleh umat islam, dikarenakan tepat hari ini hari raya idul fitri jatuh, setelah menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Hari ini tampak umat islam khususnya di wilayah Desa Sedayulawas berbondong brondong menjalankan sholat idul fitri di halaman masjid Al ikhlash Sedayulawas.

Meskipun pemerintah telah memberi larangan untuk mengadakan sholat idul fitri, tapi nampaknya warga Desa Sedayulawas tidak setuju. Warga segera meminta agar kepala desanya mau mengadakan sholat idul fitri.

Alhasil kepala desa menyetujui diadakannya sholat idul fitri di beberapa tempat, namun ada syarat yang harus dipenuhi oleh warga setempat, yaitu dilarang ikut sholat idul fitri bagi orang bukan penduduk Sedayulawas. Dilarang pula untuk berkunjung kunjung bagi warga luar Sedayulawas, dan lebih disarankan agar berkunjung ke rumah tetangga yang dekat. Bagi seluruh warga desa yang ikut sholat idul fitri wajib adanya memakai masker atau cadar.

Lalu mengapa warga setempat meminta diadakannya sholat idul fitri meskipun ada syaratnya?

Rupanya alasan dibalik permintaan ini semua, adalah karena warga masih ingin melaksanakan, sekaligus memeriahkan lebaran, meskipun ada syarat yang diajukan oleh kepala desa. Selain itu juga karena warga setempat merasa desa Sedayulawas masih belum menjadi zona merah seperti yang disampaikan pemerintah.

Jadilah warga Sedayulawas melaksanakan sholat idul fitri, yang dihadiri banyak orang, bahkan anak-anak. Mereka mengenakan masker sesuai syarat, juga berbahagia.

Meski begitu kita seharusnya tetaplah waspada, karena virus ini menyebar tidak bilang-bilang pada orang yang akan menjadi targetnya. Jadi jangan lupa menjaga kebersihan diri.


Saya selaku anggota ekskul jurnalistik, mengucapkan selamat hari raya idul fitri tahun 1441 H. Minal aidin wal faidzin. Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir dan batin atas segala khilaf yang ada.