Tahukah anda tentang limbah cangkang kerang hijau? Menurut kita, limbah cangkang hijau adalah sampah yang tidak berguna. Tapi, dibalik kata sampah tersebut ada banyak khasiat yang dikandungnya.
Lalu percayakah anda bahwa, ada seorang pelajar SMA Negeri 1
Paciran yang telah membuktikannya?
Mungkin, ini mustahil. Tapi fakta berkata lain. Itulah yang terjadi pada Haris
17 th. seorang pelajar yang penuh karya.
Ya, Muhammad Haris Yulianto, itulah namanya. Pelajar asal Tunggul, kelahiran
06 Juli 2002 ini telah memenangkan lomba karya ilmiah hasil ciptaanya. Dengan
memanfaatkan kandungan limbah cangkang kerang hijau seperti Protein,
Kalsium, Selenium dan banyak lagi yang telah memenuhi kualifikasi sebagai
pakan ternak unggas.
Keinginannya untuk mengubah limbah cangkang kerang hijau menjadi
pakan ternak unggas berawal dari rasa prihatinnya terhadap banyaknya limbah
cangkang kerang hijau di Kawasan Pantura yang tidak dimanfaatkan secara
optimal, serta harga pakan unggas yang mengalami kenaikan cukup drastis
sehingga menyulitkan para peternak.
Tidaklah mudah melakukan semua itu. Dia memilih Kak Azza dan Kak
Rara sebagai partner dalam membantu kesuksesan penelitian itu. Tidak
hanya kerja keras satu tim, yang memengaruhi dalam kesuksesan itu. Tapi juga
kekuatan doa dari kedua orang tuanya, kerja keras pembimbing, serta dukungan
dari teman-temannya semua.
Anak sulung dari dua bersaudara ini, tidak menyangka dapat
memenangkan kontes tersebut. Karena dalam penelitian itu membutuhkan pengorbanan
yang cukup besar, baik fisik maupun mental. Bermodalkan mental yang baik, dan
biaya sebesar Rp. 200.000. Disela-sela kesibukannya menjadi anggota OSIS, dan
sekolah full day, Haris siap melungkan waktunya untuk penelitian
tersebut.
Dalam penenlitian tersebut, Haris dan partnernya menggunakan
beberapa kajian dan metodelogi penelitian, mulai tahap penyusunan hipotesis,
kemudian uji lab, uji pustaka, sampai uji coba. penelitian tersebut membuahkan
hasil yang membanggakan. Haris sangat bersyukur kepada Allah SWT, yang telah
mengubah jalan hidupnya menjadi pelajar penuh karya. Tidak lupa pula ia
berterima kasih kepada kedua orang
tuanya yang senantiasa mendoakannya agar sukses selalu. Sekarang di tahun 2019,
setelah lulus SMA, ia berencana melanjutkan ke Universitas Brawijaya, Malang.
Itulah sepenggal kisah Muhammad Haris Yulianto dalam berkarya. Maka
dari itu, jika ingin menjadi pelajar yang berprestasi dan berkarya buanglah
sejauh mungkin kata putus asa karena akan ada sinar yang dapat mengubah keputus
asaan itu menjadi semangat yang membara. []
0 coment�rios: